Kecamatan Pekalongan Barat Gelar Virtual Meeting Musrenbang Tingkat Kota Pekalongan

Kecamatan Pekalongan Barat mengikuti kegiatan Musrenbang tingkat Kota Tahun 2022 secara daring di aula Kecamatan Pekalongan Barat pada hari Kamis tanggal 24 Maret 2022. Kegiatan diikuti oleh Lurah, TP PKK kelurahan, Karang Taruna dan Tokoh Masyarakat di lingkungan Kecamatan Pekalongan Barat. Kegiatan Musrenbang tingkat Kota dibuka oleh Walikota Pekalongan H.A. Afzan Arslan Djunaid, SE.  Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Pekalongan Tahun 2022 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023, mengusung tema "Penguatan SDM yang Sejalan dengan Optimalisasi Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Potensi Unggulan Disertai Pengembangan Pemasaran Produk Barang dan Jasa Unggulan".

Aaf menyebutkan bahwa, keterlibatan masyarakat luas, merupakan salah satu kunci yang sangat penting dalam keberhasilan pembangunan. Dengan keterlibatan masyarakat ke dalam proses pembangunan, maka usulan yang berasal dari masyarakat akan menjadi masukan penting dalam upaya pembangunan daerah. Menurutnya, arah kebijakan pembangunan Tahun 2023 tidak boleh lepas dari RPJMD Tahun 2021-2026, RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023, dan RKP Pemerintah Pusat Tahun 2023, serta evaluasi pembangunan tahun-tahun sebelumnya, yang memfokuskan terhadap semua sektor pembangunan,termasuk di dalamnya pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, infrastruktur perkotaan dan permukiman, perekonomian berbasis potensi unggulan, pelestarian budaya, dan jugatata kelola pemerintahan.

“Ada beberapa keterlibatan masyarakat yang bisa mendukung bagaimana program ini berjalan maksimal, jangan hanya masyarakat cuek, tidak peduli/abai, sehingga  pembangunan tidak akan jalan (akan seperti ini terus). Apalagi, Kota Pekalongan saat ini sudah masuk dalam 15 besar terbaik  se-Nasional sebagai daerah yang melakukan perencanaan pembangunan Kota, mudah-mudahan paling tidak nanti bisa nomor 1 di Jawa Tengah dan bisa mendapatkan anggaran Dana Insentif Daerah (DID) di tahun ini yang bisa mendukung pembangunan di Kota Batik ini,” terangnya.

Aaf menilai, patut disyukuri bersama, bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan dì tahun 2021 kemarin bisa mencapai 3,59 %. Angka ini naik dibanding tahun 2020 yang terpuruk di tengah adanya pandemi Covid-19 yakni di angka -1,87 %. Ini menunjukkan geliat ekonomi di Kota Pekalongan terus membaik. Pihaknya berharap, dengan kegiatan Musrenbang ini akan mendukung keberlanjutan pembangunan yang betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat.

“Mari kita fokus ke sektor-sektor unggulan kita,seperti industri pengolahan, batik, pariwisata, aktivitas religi, perdagangan dan jasa, dan juga infrastrukur. Fokus tersebut tidak hanya pada aktivitas usahanya,tetapi juga bisa mendorong agar berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja,dan pemerataan pendapatan. Sehingga, dampaknya akan signifikan terhadap penurunan angka pengangguran dan angka kemiskinan,” pungkasnya.